Selasa, 17 Desember 2013
Proses Seleksi Karyawan (Pertemuan 12)
Pertemuan Ke-12
Proses Seleksi Karyawan
Proses seleksi
dimulai setelah kumpulan para pelamar yang memenuhi syarat didapatkan melalui
penarikan, Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah kompleksitas
dan waktu sebelum keputusan pengadaan personal diambil. Jadi proses seleksi
adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar
diterima atau tidak. Para manajer personalia disetiap seleksi penerimaan
karyawan baru ada tantangan yang harus dihadapi diantaranya :
- Tantangan Suplai
Semakin besar jumlah pelamar yang Qualified maka akan
semakin mudah bagi manajemen personalia untuk memilih karyawan yang
berkualitas. Tetapi dalam kenyataannya saat ini banyak lowongan jabatan seperti
kebutuhan manajer profesional sangat sulit dipenuhi
- Tantangan Ethis
Kita sering mendengar dan mengenal sistem kekeluargaan
(family system) dalam proses seleksi atau penerimaan karyawan. Masalah ini
merupakan salah satu tantangan bagi manajemen personalia maupun para
manajemen organisasi lainny adalam pengadaan SDM. Keputusan – keputusan seleksi
sangat dipengaruhi oleh etika para manajer. Jika mereka memasukan keluarga
padahal pekerjaan tersebut tidak tepat untuk keluarganya maka hasil yang
didapatkan tidak memuaskan.
- Tantangan Organisasi
Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir tetapi
prasarana dengan mana organisasi berupaya untuk mencapai tujuan – tujuan dan
sarana. Secara alamiah organisasi atau perusahaan menghadapi keterbatasan
seperti anggaran, perbedaan jenis kelamin dan lain -lain.
PRAKTIK SELEKSI
Sasaran seleksi yang efektif adalah memadankan karakteristik
individu (kemamouan, pengalamaan, dll.) dengan persyaratan pekerjaan itu. Dalam
upaya mencari kecocokan pekerjaan individu yang tepat, manajemen harus memulai
dengan memperkirakan tuntutan dan persyaratan pekerjaan itu. Proses memperkirakan
kegiatan di dalam pekerjaan tertentu disebut analisis pekerjaan.
Analisis
Pekerjaan
Analisis pekerjaan mencakup penyusunan suatu uraian rinci
tugas-tugas yang tercakup dalam pekerjaan tertentu, dengan menentukan hubungan pekerjaan
tertentu dengan pekerjaan – pekerjaan lain, dan memastikan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan bagi karyawan untuk melakukan
pekerjaan itu dengan sukses.
Metode
Analisis pekerjaan yang Terkenal
1.
Observasi >> Penganalisis melihat karyawan
langsung atau meninjau film karyawan dalam pekerjaan.
2.
Interview >> Menyeleksi pelaksana pekerjaan
diinterview secara ekstensif, dan pengaruh jumlah yang diinterview
dikombinasikan dalam analisis pekerjaan.
3.
Catatan Harian >> Pemegang wewenang analisis
pekerjaan mencatat aktivitasnya dan
jumalah waktu yang terlewatkan sebagian, dalam catatan harian atau buku harian.
4.
Kuesioner >> Pemegang wewenang pengecekan
atau hal-hal penyamaan dalam pekerjaannya dan catatan pada tugas pokok yang
mungkin.
PIRANTI-PIRANTI
SELEKSI
1. PENERIMAAN PENDAHULUAN
Organisasi memilih karyawan dan para pelamar memilih
perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia
atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi .bila pelamar datang
sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilaukuakan untuk membantu menghilangkan
kesalahpahaman dan menghindari pencarian informasi dari sumber tidak resmi
(jalur belakang) dan selanjutnya memeriksa berkas -berkas informasi lamaran.
2. TES – TES PENERIMAAN
Tes -tes penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan
informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat dibandingakan dengan
para pelamar lainnya dan para pekerja sekarang. Tes – tes penerimaan ini
merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan paduannya anatara
kemampuan, pengalaman, kepribadian pelamar, kegiatan kurikulum formal, prestasi
yang diraih masa lalu dan persyaratan jabatan.
Agar tes dapat meloloskan pelamar harus Validitas dan
reliabilitas, dimana Validitas bererti bahwa skor – skor tes mempunyai hubungan
yang berarti dengan prestasi kerja sedangkan Reliabilitas berarti bahwa
tes seharusnya menghasilkan skor – skor secara konsisten setiap waktu seorang
pelamar melekukannya. Bentuk – bentuk tes yang diadakan bermacam – macam
diantarannya tes psikologi dimana tes tersebut mengukur kepribadian, bakat
minat, kecerdasan dan keinginan berprestasi. Lalu ada tes pengetahuan dimana
tes ini menguji informasi atau pengetahuan para pelamar. Selain tes
psikologi dan tes pengetahuan ada tes Performance Tests yaitu tes yang mengukur
kemampuan para pelamar untuk melaksanakan berbagai bagian pekerjaan yang akan
dipegangnya misalnya tes mengetik untuk menguji seberapa jauh para pelamar
kecepatan mengetiknya.
3. WAWANCARA SELEKSI
Wawancara seleksi merupakan percakapan formal dan
mendalam yang dilakukan untuk mengevalusikan hal dapat diterimanya atau tidak
(acceptablity) seorang pelamar. Wawancara mempunyai tingkat fleksibelitas
tinggi karena dapat diterapkan baik kepada para calon karyawan manajemenrial
atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah, maupun staf. Teknik ini
memungkinkan pertukaran informasi 2 arah, pewawancara yang mempelajari pelamar
dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan. Tipe – tipe wawancara beragam
ada wawancara individu dimana jumlah pewawancaranya cuma satu demikian juga
jumlah pelamarnya, dan ada juga wawancara kelompok dimana jumlah pewawancaranya
dua atau lebih dan pelamar satu, dua atau lebih. Format wawancara juga sangat
beragam macamnya diantaranya :
- Tidak terstruktur (Unstructured)
Pertanyaan – pertanyaan yang terjadi secara spontan
dibuat selama wawancara berlangsung, berguna bila pewawancara berusaha untuk
membantu orang yang diwawancara memecahkan masalah – masalah pribadi atau
memahami mengapa dia tidak tepat untuk suatu pekerjaan.
- Terstruktur (structured)
Suatu daftar pertanyaan ditentukan sebelumnya,
biasanya diajaukan kepada semua pelamar. Berguna untuk memperoleh hasil – hasil
yang valid terutama bila jumlah pelamar sangat banyak.
- Campuran (mixed)
Kombinasi pertanyaan tidak terstruktur dan
terstruktur. Menghasilkan jawaban – jawaban yang dapat dibandingkan dan
pandangan – pandangan tajam.
- Pemecahan Masalah
Pertanyaan yang dibatasi pada berbagai situasi hipotesis.
Berguna untuk mengetahui penalaran dan kemampuan analitis pelemar dibawah
kondisi stress yang moderat.
- Stress interview
Serangkaian gertakan dalam pertanyaan yang dimaksud
untuk membuat nervous pelamar. Berguna untuk pekerjaan yang penuh stress
seperti penangan keluhan – keluhan.
Kesalahan – kesalahan wawancara bisa
disebabkan oleh pewawancara atau orang yang diwawancarai diantaranya kesalahan
wawancara sebagai berikut :
1. Halo Efect
Kesalahn ini terjadi bila pewawancara menggunakan
informasi terbatas tentang pelamar untuk berprasangka dalam
evaluasi terhadap karakteristik – karakteristik lain
pelamar. Misalnya seorang pelamar mempunyai senyuman yang
menarik (apalagi kalau cantik atau ganteng) dan
simpatik diberlakuakan sebagai calon unggulan sebelum wawancara
dimulai.
2. Leading questions
Kesalahan ini akibat pewawancara kurang tepat dalam
memberi pertanyaan -pertanyaan wawancara. Misalnya apakah saudara setuju bahwa
laba adalah penting?
3. Personal biases
kesalahan ini merupakan hasil prasangka pribadi
pewawancara terhadap kellompok – kelompok tertentu. Misalnya, saya lebih
menyukai personalia penjualan yang berbadan tinggi.
4. Dominasi pewawancara
Kesalahan ini terjadi karaena pewawancara menggunakan
waktu untuk membual kepada pelamar,
menyombongkan keberhasilan, atau melakukan
percakapan sosial. Misalnya, penggunaan waktu wawancara untuk menceritakan
rencana –rencana perusahaan.
wawancara mempunyai bobot yang sangat besar. Hasilnya cenderung
memounyai pengaruh yang sangat besar pada keputusan seleksi. Pelamar yang buruk
penampilannya dalam wawancara berkemungkinan besar akan dikeluarkan dari
kumpulan pelamar, tidak peduli pengalaman, skor tes, atau surat rekomendasinya.
4. PEMERIKSAAN REFERENSI
Pemeriksaan
referensi dilakukan dengan beberapa cara diantaranya Personal references
yaitu biasanya diberikan kepada keluarga atau teman – teman
terdekat baik yang ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta perusahaan.
Bila referensi diserahkan secara tertulis pemberi referensi biasanya hanya
menekankan hal -hal positif. Oleh karena itu, referensi pribadi ini pada umunya
jarang digunakan. Selain Personal references ada juga Employment references
yaitu menyangkut latar belakang pekerja atau pengalaman pekerja.
5. EVALUASI MEDIS
Evaluasi medis
ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena untuk mengetahui tingkat kesahatan
karyawan dan kekuatan karayawan dalam menyelsaikan tugas – tugas pekerjaan
nantinya. Di samping itu evaluasi medis memungkinkan perusahaan untuk menekan
biaya perawatan kesehatan, asuransi, mengetahui kesehatan fisik dan bisa
mengeatasi setress mental suatu pekerjaan
6. KEPUTUSAN PENERIMAAN
Keputusan
penerimaan karyawan menandai berakhirnya proses seleksi, Hasil akhir ini adalah
merupakan pemilihan karyawan – karyawan baru yang kompeten di bidangnya,
keputusan penerimaan karyawan ini bisa di putuskan oleh bagian personalia,
atasan, atau kedua – duanya saling memutuskan karyawan yang terbaik.. Bagi
karyawan yang ditolak seharusnya perusahaan menyimpan blangko lamaran meraka
untuk dijadikan informasi yang akan datang.
7. EVALUASI
Evaluasi
karyawan baru harus diperhatikan dari absensi, prestasi kerja,dan kegiatan
pekerjaan yang karyawan lakukan secara berkala untuk memaksimalkan
produktifitas kerja. Hasil akhir penerimaaan karyawan baru ini bukan merupakan
akhir suatu perusahaan berhasil tetapi merupakan awal perusahaan merintis
kedepannya maju atau tidak.
Tes Simulasi Kerja >> Simulasi-simulasi
dari sebagian atau semua pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pelamar.
PROGRAM PELATIHAN & PENGEMBANGAN
4 kategori keterampilan umum, yaitu :
1.
Keterampilan Mengenal Huruf Tingkat dasar
2.
Keterampilan Teknis
3.
Keterampilan Hubungan Antarpribadi
4.
Keterampilan Pemecah Masalah
5.
Pelatihan Etika
METODE PELATIHAN
Metode pelatihan mudah diklasifikasi sebagai pelatihan di
tempat kerja atau di luar tempat kerja
yang formal dan informal.
Pelatiahan di tempat kerja mencakup rotasi jabatan, permagangan,
penugasan, sebagai tenaga pengganti, dan program mentor formal. Kelemahan
metode ini adalah sering mengganggu tempat kerja.
Pelatihan Formal Individual agar sesuai dengan gaya belajar
karyawan
Untuk memaksimalkan pembelajaran, pelamar hendaknya diberi buku atau bahan
bacaan lainnya untuk ditinjau; mereka yang belajar dengan memperhatikan
(watchers) hendaknya mendapatkan peluang untuk mengobservasi individu-individu
yang menjadi model keterampilan baru secara pribadi melaui video; para
pendengar akan mendapat manfaat dengan mendegarkan manfaat paling bnayak dari
peluang – peluang belajar yang bersiat pengalaman yang dengannya mereka dapat
mensimulasi dan mempraktikan keterampilannya.
PERILAKU
ORGANISASI STEPHEN P. ROBINS EDISI KESEPULUH

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Katalog Online Oriflame
Katalog Online Oriflame
Do As Infnity - Fukai Mori (Instrumental)
Translate
Label
About Me
- Unknown
0 komentar:
Posting Komentar