Selasa, 17 Desember 2013
Kekuasaan dan Politik (Pertemuan 11)
Pertemuan Ke-11
Definisi Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagai subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
Pengertian kekuasaan secara umum adalah :
Kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara.
Jenis-jenis Kekuasaan
Genesis kekuasaan, atau
dalam terminologi lain: “jenis-jenis kekuasaan (types of power)” (Robbins-1991), atau “basis-basis kekuasaan sosial
(the bases of social power)”
(French-1960), pada hakekatnya teridentifikasi dari lima hal: legitimate power, coercive power, reward
power, expert power, dan referent
power.
a.
Legitimate Power (kekuasaan sah), yakni
kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin sebagai hasil dari posisinya dalam
suatu organisasi atau lembaga. Kekuasaan yang memberi otoritas atau wewenang (authority) kepada seorang pemimpin untuk
memberi perintah, yang harus didengar dan dipatuhi oleh anak buahnya. Bisa
berupa kekuasaan seorang jenderal terhadap para prajuritnya, seorang kepala
sekolah terhadap guru-guru yang dipimpinnya, ataupun seorang pemimpin
perusahaan terhadap karyawannya.
b.
Coercive Power (kekuasaan paksa), yakni
kekuasaan yang didasari karena kemampuan seorang pemimpin untuk memberi hukuman
dan melakukan pengendalian. Yang dipimpin juga menyadari bahwa apabila dia
tidak mematuhinya, akan ada efek negatif yang bisa timbul. Pemimpin yang bijak
adalah yang bisa menggunakan kekuasaan ini dalam konotasi pendidikan dan arahan
yang positif kepada anak buah. Bukan hanya karena rasa senang-tidak senang,
ataupun faktor-faktor subyektif lainnya.
c.
Reward Power (kekuasaan penghargaan), adalah
kekuasaan untuk memberi keuntungan positif atau penghargaan kepada yang dipimpin.
Tentu hal ini bisa terlaksana dalam konteks bahwa sang pemimpin mempunyai
kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang
mengikuti arahan-arahannya. Penghargaan bisa berupa pemberian hak otonomi atas
suatu wilayah yang berprestasi, promosi jabatan, uang, pekerjaan yang lebih
menantang, dsb.
d.
Expert Power (kekuasaan kepakaran), yakni
kekuasaan yang berdasarkan karena kepakaran dan kemampuan seseorang dalam suatu
bidang tertentu, sehingga menyebabkan sang bawahan patuh karena percaya bahwa
pemimpin mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran konseptual dan
teknikal. Kekuasaan ini akan terus berjalan dalam kerangka sang pengikut
memerlukan kepakarannya, dan akan hilang apabila sudah tidak memerlukannya.
Kekuasaan kepakaran bisa terus eksis apabila ditunjang oleh referent power atau
legitimate power.
e. Referent
Power (kekuasaan rujukan) adalah
kekuasaan yang timbul karena karisma, karakteristik individu, keteladanan atau
kepribadian yang menarik. Logika sederhana dari jenis kekuasaan ini adalah,
apabila saya mengagumi dan memuja anda, maka anda dapat berkuasa atas saya.
Kekuasan dibagi menjadi beberapa
macam serta hubungannya dengan gaya kepemimpinan dan tingkat kematangan
pengikut :
a. Kekuasaan
paksaan (Coercive) berdasar atas rasa takut. Misalnya
penggunaan kekerasan fisik dan benturan senjata. Gaya kepemimpinan yang cocok
adalah dengan pemberian intruksi terhadap pengikut di tingkat kematangan yang
rendah.M1.
b. Kekuasaan
Legitimasi (Legitimate) bersumber pada jabatan seorang pemimpin. Semakin tinggi
jabatannya, semakin besar kekuasaan legitimasinya. Gaya kepemimpinan yang
sesuai adalah dengan gaya “konsultasi dan “partisipasi” bagi para pengikut di
tingkat sedan (antara M2 dan M3).
c. Kekuasan
keahlian (Expert) bersumber dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang
dimiliki. Di tingkat ini pengikut hanya perlu diberikan sedikit pengarahan dan
dukungan dan pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan “delegasi” bagi
pengikutnya.
d. Kekuasan
penghargaan (Reward) bersumber atas kemampuan menyediakan penghargaan bagi
orang lain. Disini pengikut berada di tingkat perkembangan dari rendah ke
sedang, sehingga gaya kepemimpinan “konsultasi” dirasakan sesuai.
e. Kekuasan
Referensi (Referent) bersumber pada sifat-sifat pribadi seorang pemimpin.
Tingkat kematangan pengikut berada dari sedang ke tinggi (M3 ke M4) sehingga
gaya kepemimpinan “partisipasi” dan sedikit pengarahan dapat dipergunakan
secara efektif.
f.
Kekuasan informasi (Information)
bersumber atas akses informasi yang dimiliki oleh pemimpin. Gaya kepemimpinan yang
dapat memotivasi secara efektif pengikut di tingkat kematangan M3 dan M4 ialah
“partisipasi” dan “delegasi”.
g. Kekuasaan
Hubungan (Connection) bersumber hubungan yang dijalin pimpinan dengan orang
penting dan berpengaruh baik di luar atau dalam organisasi. Gaya kepemimpinan
melalui intruksi dan konsultasi sesuai dengan pengikut yang beranjak di level
tingkat M1 ke M2.
Definisi Politik
Pengertian Politik menurut para ahli:
- Rodhague: Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.
- Andrew Heywood: Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.
- Carl Schimidt: Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan – keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
- Litre: Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur negara.
- Robert: Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia.
- Ibnu Aqil: Politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi manusia dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh Rosulullah S.A.W
Pengertian politik secara umum:
- Politik Secara umum dapat dikatakan kegiatan dalam suatu system politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Dalam kaitan dengan kekuasaan, para
pemimpin membutuhkan kekuasaan tertentu agar efektif. Keberhasilan pemimpin
sangat tergantung pada cara penggunaan kekuasaan. Pemimpin yang efektif
kemungkinan akan menggunakan kekuasaan dengan cara yang halus, hati-hati,
meminimalisasi perbedaan status dan menghindari ancaman-ancaman terhadap rasa
harga diri para pengikut.
Keberhasilan
seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya ditentukan oleh salah
satu aspek semata-mata, melainkan perpaduan antara sifat, perilaku, dan
kekuasaan-pengaruh saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya.
Kekuasaan mempunyai
peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam mempengaruhi,
menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah pencapaian tujuan
organisasi.
Bagaimana
Kekuasaan tanpa Kepemimpinan ?
Sejumlah manusia dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuannya
memerlukan seorang pemimpin. Pimpian ini mutlak addanya jika mereka ingin
maju. Tanpa adanya seorang pemimpin , organisasi
itu tidak akan pernah mencapai tujuannya.
Bagaimana
Kepemimpinan tanpa kekuasaan ?
Tentunya Kepemimpinan itu tidak ada artinya. Karena
Kepemimpinan dan kekuasaan itu adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Dimana
ada Pemimpin disitu ada kekuasaan dan sebaliknya.
PENGARUH KEKUASAAN DALAM KEPEMIMPINAN
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan
untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana
dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai
keputusan.
Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan
pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku
mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai
bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik
antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan
jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai
kepemimpinan. Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku
mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara
lain :
* Persuasi Rasional:
Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti
faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan adalah masuk akal dan
kemungkinan dapat mencapai sasaran.
* Permintaan Inspirasional:
Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme
pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide dan aspirasi pengikut atau
dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.
* Konsultasi:
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam
merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan
dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk
menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.
* Menjilat:
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku
ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam keadaan yang
menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut
sebelum meminta sesuatu.
* Permintaan Pribadi:
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai
kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
* Pertukaran:
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik,
memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau
menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
* Taktik Koalisi:
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi
pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai
suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
* Taktik Mengesahkan:
Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan
dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya atau dengan membuktikan
bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau
tradisi organisasi.
* Menekan:
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya
pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi
pengikut melakukan apa yang diinginkan.
Kenapa Praktek politik dapat terjadi dalam sebuah
organisasi ?
·
-Karena adanya kepentingann para kelompok orang
yang menyebabkan praktek politik itu dapat terjadi.
· -
Karena politik adalah alat yang dapat mencapai
kekuatan untuk mendapat dukungan.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Katalog Online Oriflame
Katalog Online Oriflame
Do As Infnity - Fukai Mori (Instrumental)
Translate
Label
About Me
- Unknown
0 komentar:
Posting Komentar