Kamis, 26 September 2013
Persepsi (Pertemuan 3)
Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Apa yang dipersepsikan seorang dapat berbeda dari kenyataan obyektif.
Mengapa persepsi itu penting dalam studi
OB? Karena manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa realitas yang
ada, bukan mengenai realitas itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain : harapan pengalaman
masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan kumpulan perseptual.
Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang mempengaruhi
persepsi, yaitu:
1. Yang paling
berpengaruh terhadap persepsi adalah perhatian, karena perhatian adalah proses
mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam
kesadaran, pada saat stimulus lainya melemah. Dalam stimulus mempunyai
sifat-sifat yang menonjol, antara lain intensitas dan pengulangan. Diri orang
yang membentuk persepsi itu sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan
berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia
dipengaruhi oleh karateristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap
kepentingan, minat, kebutuhan, pengalaman, harapan dan kepribadian.
2. Stimulus yang
berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimulus yang dimaksud mungkin berupa
orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh
terhadap persepsi orang yang melihatnya. 3.Faktor situasi dimana pembentukan
persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana dan lain-lain..
Hubungan antara Persepsi
dan Proses Pengambilan Keputusan
Para individu dalam
organisasi membuat keputusan (decision),artinya mereka membuat
pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih.Sebagai contoh,manajer puncak
bertugas menentukan tujuan-tujuan organisasi,produk atau jasa yang
ditawarkan,cara terbaik untuk membiayai berbagai operasi,atau tempat untuk
menempatkan pabrik manufaktur yang baru.manajer tingkat menengah dan bawah
menentukan jadwal produksi,menyeleksi karyawan baru,dan memutuskan bagaimana
meningkatkan bayaraan karyawan.Tentu saja,membuat keputusan bukanlah
satu-satunya wewenang para manajer.Karyawan nonmanejerial juga membuat
keputusan yang memengaruhi pekerjaan dan organisasi tempat mereka
bekerja.Dengan semakin banyaknya organisasi dalam tahun-tahun terakhir yang
memberi kryawan nonmanejerial otoritas pembuatan keputusan yang berkaitan
dengan pekerjaan yang dulunya hanya diberlakukan untuk para manajer.Oleh karena
itu,pembuatan keputusanindividual merupakan satu bagian penting dari prilaku
organisasi.
Pembuatan keputusan muncul
sebagai reaksi atas sebuah masalah.Artinya,ada ketidaksesuaian antara perkara
saat ini dan keadaan yang diinginkan,yang membutuhkan pertimbangan untuk
membuat beberapa tindakan alternatif.Jadi apabila mobil yang Anda gunakan untuk
pergi ke tempat kerja mogok,Anda butuh membuat keputusan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.Jadi,kesadaran bahwa terdapat sebuah masalah dan bahwa sebuah
keputusan harus dibuat merupakan persoalaan penginterpretasian.
Lagipula ,setiap keputusan
membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi.Biasanya, data diperoleh dari
banyak sumber dan data-data tersebut harus disaring,diproses,dan
diinterpretasikan.Misalnya,data mana yang relevan dengan keputusan tersebut dan
data mana yang tidak relevan?persepsi-persepsi dari pembuat keputusan akan
menjawab keputusan tersebut.berbagai alternatif akan dikembangakn,serta
kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif harus dievaluasi.
Bagaiman Keputusan
Hendaknya Diambil? dan Langkah-langkah dalam Mengambil Sebuah Keputusan.
Proses pembuatan keputusan
yang rasional
Kita sering berfikir bahwa
pembuat keputusan yang paling baik adalah yang rasional.Artinya,pembuat keputusan
tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam
batasan-batasan tertentu.Pilihan-pilihan ini dibuat dengan mengikuti enam
langkah dari model pembutan keputusan yang rasional.Selain itu,ada
asumsi-asumsi tertentu yang mendasari model ini.
Enam langkah dalam model
pembutan keputusa yang rasional.
Model ini dimulai dengan mendefinisikan
masalahnya.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,sebuah masalah ada ketika
terdapat ketidaksesuain antara keadaan yang ada dan keadaan perkara yang
diinginkan.Banyak keputuan buruk disebabkan oleh si pembuat keputusan yang
mengabaikan sebuah masalah atau mendefinisikan masalah yang salah.
Setelah mendefinisikan
masalahnya,ia harus mengidentifikasikan kriteria keputusan yang
penting dalam menyelesaikan masalah tersebut.Dalam langkah ini,pembuat
keputusan menentukan apa yang relevan dalam membuat keputusan.Langkah ini
memprosesberbagai minat,nilai,dan pilihan pribadi yang serupa dari si pembuat
keputusan.Pengidentifikasian kriteria itu penting karena apa yang diangaggap
relevan oleh seorang individu belumtentu demikian bagi individu lain.
Langkah ketiga mengharuskan
pembuat keputusan untuk menimbang kriteria yang telah diidentifikasikan
sebelumnya guna memberi mereka prioritas yang tepat dalam keputusan
tersebut.
Langkah keempat
mengharuskan pembuat keputusan membuat berbagai alternatif yang dapat
berhasil dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah
alternatif-alternatif dibuat,pembuat keputusan harus menganalisis dan
mengevaluasi setiap alternatif dengan saksama.Hal ini dilakukan
dengan menilai setiap alternatif dalam setiap kriteria.kelebihan dan kekuragan
setipa alternatif menjadi jelas ketika alternatif tersebut dibandingkan dengan
kriteria dan bobot yang telah diperoleh dilangkah kedua dan ketiga.
Langkah terakhir dalam
model ini mengharuskan kita untuk memperhitungkan keputusan yang optimal.Hal
ini dilakukan dengan mengevaluasi setip alternatif terhadap kriteria yang
ditimbang dan memilih alternatif yang memiliki nilai total yang lebih tinggi.
Asumsi-asumsi dari model
tersebut :
1. kejelasan
masalah.masalahnya jelas dan tidak ambigu.
2. Pilihan-pilihan yang
diketahui.pembuat keputusan dianggap bisa mengidentifikasikan semua kriteria
yang relevan dan bisa menyebutkan alternatif yang mungkin.
3. Pilihan-pilihan yang
jelas.rasionalitas mengasumsikan bahwa berbagai kriteria dan alternatif bisa
dinilai dan ditimbang untuk mencerminkan kepentingan mereka.
4. Pilihan-pilihan yang
konstan.diasumsikan bahwa kriteria-kriteria keputusan tertentu bersifat konstan
dan bobot yang diberikan pada kriteria tersebut selalu stabil.
5. Tidak ada batasan waktu
atau biaya.pembuat keputusan yang rasional bisa mendapatkan informasi lengkap
tentang kriteria-kriteria dan alternatif-alternatif karena diasumsikan bahwa
tidak ada batsan waktu dan biaya.
6. Hasil maksimum.pembuat
keputusan yang rasional akan memilih alternatif yang menghasilkan nilai tinggi.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Katalog Online Oriflame
Katalog Online Oriflame
Do As Infnity - Fukai Mori (Instrumental)
Translate
Label
Blog Archive
About Me
- Unknown
0 komentar:
Posting Komentar