Selasa, 22 Oktober 2013
KEPUASAN KERJA (Pertemuan 5)
Pertemuan
Kelima
KEPUASAN
KERJA
Definisi/pengertian dari kepuasan kerja
·
Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction
is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”.
Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami
[pegawai] dalam bekerja
·
Menurut Hasibuan
(2007) Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral
kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar
pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan,
peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka
menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya
daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting
·
Robbins
and Judge (2009) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positive
tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan
tersebut.
·
Noe, et. all (2006) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
perasaan yang menyenangkan sebagai hasil dari persepsi bahwa
pekerjaannya memenuhi nilai-nilai pekerjaan yang penting.
·
Selanjutnya Kinicki and Kreitner
(2005) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai respon sikap atau emosi terhadap
berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini memberi arti bahwa
kepuasan kerja bukan suatu konsep tunggal. Lebih dari itu seseorang dapat
secara relative dipuaskan dengan satu aspek pekerjaannya dan dibuat tidak
puas dengan satu atau berbagai aspek.
·
Nelson and Quick (2006) menyatakan bahwa
kepuasan kerja adalah suatu kondisi emosional yang positif dan
menyenangkan sebagai hasil dari penilaian pekerjan atau pengalaman
pekerjaan seseorang
·
Wexley dan Yukl :
mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her
job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau
pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang
menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan
melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan
dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan
yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan,
kemampuan dan pendidikan.
·
Taufik Noor Hidayat (104263213) : Keadaan emosional yang
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan
kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam
sikap positif karyawan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
·
Angga Leo : Kepuasan
itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait
dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan
sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan
imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah
pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi,
pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota
masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang
dimiliki oleh pegawai.
MENGUKUR KEPUASAN KERJA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
·
(Levi,2002) lima aspek yang terdapat dalam kepuasan
kerja, yaitu
1.
Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan
memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing.
Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya
dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau
mengurangi kepuasan kerja.
2.
Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau
menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai
figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3.
Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan
dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik
yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4.
Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan
dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama
bekerja.
5.
Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan
hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
6.
Suasana dan
lingkungan pekerjaan.
7.
Peralatan
yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
DAMPAK KEPUASAN KERJA PADA KINERJA
KARYAWAN
1. Kepuasan dan Produktivitas : Pada level individu, produktifitas
berkemungkinan membuahkan kepuasan. Pada
level Organisasi ditemukan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak
karyawan yang merasa puas cenderung lebih efektif dari pada organisasi yang
mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas.
2. Kepuasan dan Keabsenan : Karyawan yang tidak puas berkemungkinan lebih
besar absen dari pekerjaannya.
3. Kepuasan dan Pengunduran Diri : organisasi umunya menempuh banyak upaya
untuk mempertahankan orang – orang yang berkinerja bagus. Mereka mendapatkan
kenaikan upah, pujian pengakuan, promosi
dll. Kebalikan cenderung terjadi untuk mereka yang cenderung berkinerja buruk. Sedikit
upaya yang ditempuh organisasi untuk mempertahankan mereka. Bhakan mungkin
terdapat tekanan untuk mendorong mereka agar mengundurkan diri.
CARA KARYAWAN MENGUNGKAPKAN KETIDAKPUASAN KERJA
Dalam suatu
organisasi ketidakpuasan kerja dapat ditunjukan melalui berbagai cara, Robins
and Judge (2009) menerangkan ada 4 respon yang berbeda satu sama
lain dalam 2 dimensi yaitu konstruktif/destruktif dan aktif/pasif, dengan
penjelasan sebagai berikut :
1) Exit , Ketidakpuasan ditunjukkan melalui
perilaku diarahkan pada
meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau mengundurkan diri.
2) Voice , Ketidakpuasan ditunjukkan melalui
usaha secara aktif dan konstruktif
untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah denganatasan, dan
berbagai bentuk aktivitas perserikatan.
3) Loyalty , Ketidakpuasan ditunjukkan secara
pasif, tetapi optimistik dengan
menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan berbicara bagi
organisasi dihadapan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar.
4) Neglect, Ketidakpuasan
ditunjukkan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.
·
Aspek-aspek
lain yang terdapat dalam kepuasan kerja :
1.
Kerja yang secara mental menantang,Kebanyakan
Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini
membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang
menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan
perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan
mengalamai kesenangan dan kepuasan.
2.
Ganjaran yang pantas, Para
karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan
sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik
didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu,
dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak
semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih
kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan
yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja
yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan
kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah
persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan
praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh
karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat
dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan
dari pekerjaan mereka.
3.
Kondisi kerja yang mendukung,Karyawan
peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk
memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih
menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur
(suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem
(terlalu banyak atau sedikit).
4.
Rekan kerja yang mendukung,
Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud
dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan
sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan
dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga
merupakan determinan utama dari kepuasan.
5.
Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, Pada
hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan
pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat
dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan
demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut,
dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai
kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
KEPUASAN KERJA & OCB
Tampak logis untuk menganggap bhawa kepuasan kerja menjadi
penentu utama perilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) karyawan. Karyawan yang
puas berkemungkinan besar untuk berbicara positif tentang organisasi, membantu
yang lain, dan berbuat kinerja pekerjaan mreka melampaui perkiraan normal. Lebih
dari itu, karyawan yang puas mungkin lebih patuh terhadap panggilan tugas
karena mereka ingin mengulang pengalaman – pengalaman positif mereka.
KEPUASAN KERJA & KEPUASAN PELANGGAN
Karyawan yang puas meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
Mengapa? Dalam organisasi jasa kesetiaan dan ketidaksetiaan pelanggan sangat
tergantung pada cara karyawan garis depan berhubungna denga pelanggan. Karyawan
yang puas berkemungkinan besar untuk ramah, ceria, dan responsive- yang
dihargai pelanggan. Dan karena kerayawan yang puas berkemungkinan kecil untuk
mengundurkan diri, pelanggan berkemungkinan besar menjumpai wajah-wajah akrab
dan menerima layanan yang berpengalaman . ciri- ciri tersebut membangun kepuasan
dan kesetiaan pelanggan. Dan hubungan ini berlaku sebaliknya, pelanggan yang
tidak puas dapat meningkatkan ketidakpuasan karyawan.
Referensi :
PERILAKU ORGANISASI STEPHEN P.
ROBINS EDISI KESEPULUH

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Katalog Online Oriflame
Katalog Online Oriflame
Do As Infnity - Fukai Mori (Instrumental)
Translate
Label
Blog Archive
About Me
- Unknown
0 komentar:
Posting Komentar